Minggu, 31 Desember 2017

Idola atau kawan?

Saya mo bahas yang beda kali ini di blog. Mau bahas tentang karya2 fiersa besari. Kalo biodata doi, kayanya kalian bisa googling aja di internet. Disini saya mau bahas karakter tulisannya. Well, apalah saya cuma blogger amatir dan kutu buku keren yang sedikit cupu ini.. tapi biarlah wong ini blog saya sendiri ehehe.
Pertanyaan pertama. Siapakah Fiersa Besari? 
Doi adalah musisi, penulis juga traveller. Jejaka Bandung yang depan rumahnya adalah sekolahan SD dan yang saya tau, tahun kelahirannya ngga pernah tertulis di laman internet manapun.. itu yang saya masih pensaran hingga detik ini. Ngga apa-apa, mama saya bilang umur ngga masalah buat calon mantunya nanti ehe. 
Pertanyaan kedua. Apa karya yang dihasilkan? 
Banyak. Doi melahirkan 3 buku, banyak lagu dan video jurnal perjalanan di youtube. 
Mari di bedah pelan-pelan..
Buku pertamanya adalah Garis Waktu, kalo menurut saya disini doi masih cengeng sorry to say dia kelihatan rapuh, seolah-olah perempuan sudah meluluh lantakkan dunianya dan dia hanya bisa bergeming sembari menikmati kesakitan yg disamarkan. Saya kurang suka sama karya yang ini..
Buku kedua adalah Konspirasi Alam Semesta, mungkin karena buku ini memang sengaja dibuat untuk diterbitkan jadi alurnya lebih jelas.. pemilihan kalimatnya indah.. ada  selipan sindiran akan society nowadays itu juga saya suka.. seolah-olah ada yg mau disampaikan ke para pembaca. Saya menemukan sedikit eyang pramudya di buku  ini, juga sedikit karakter minke dan soe hok gie. Ngga tau ini bener apa engga, tapi saya rasa mas Fiersa nyampurin fakta realita sama imajinasinya.. Saya baca di dalam kereta jurusan Surabaya-Banyuwangi, setengah perjalanan saya lahap habis buku ini  dan by the way saya nangis hehe
Buku ketiga adalah Catatan Juang, engga se emosional yang kedua tapi sedikit banyak kalimat2 di buku ini merubah cara pikir saya. Pesan yang ingin disampaikan ke pembaca sudah tersampaikan secara sempurna. Entah hanya saya atau kalian juga, saya ngga bisa mengkotak2 kan genre. Bisa jadi itu fiksi, bisa jadi itu ada unsur sejarah, yaa terserah penulislah pokoknya.. Juang disini idola saya, saya yakin juga sosok Juang itu ada sosok mas Fiersa. Dari buku keduanya mas Fiersa sudah banyak menaruh karakter diri sendiri di dalam Juang. Tapi ngga tau lagi yaa, kan saya paham mas Fiersa berdasarkan apa yang dia ingin orang lain pahami tentang dirinya saja melalui video2 di internet. 
Sebenarnya saya takut mengidolakan seseorang, karena manusia mengecewakan. Saya takut ternyata saya mengidolakan permukaan laut saja, tanpa tau ada gunung es dibawah. Saya takut terlalu menyukai apa yang belum saya ketahui. Saya takut terlalu obsessed hingga menuntut. Bahkan mas Fiersa pernah posting kurang lebih doi ngomong “jangan jadikan saya idolamu, jadikan saya kawanmu” (now playing: Fiersa Besari-Friendzone). Bagaimana? Bisa dijelaskan seseorang yang belum pernah bersua, hanya paham melalui postingan instagram bisa menjadi kawan? 
Saya bukan seseorang yang akan berteriak histeris kok mas, paling cuma ngga kedip aja gitu entar kalo ketemu. Mungkin hal terbaik yang bisa dilakukan seorang penggemar ke idolanya adalah mendoakan. Hihi
Yaa karena itu saya bikin blog buat menumpahkan isi pikiran, mungkin sekaligus surat terbuka buat mas Fiersa ehehe. 
Oke itu menyedihkan, tapi lebih sedih lagi saya terlalu sering menulis untuk blog daripada menulis untuk Tugas Akhir. Baiknya saya sudahi saja disini, sebelum saya divonis nambah semester lagi sama dosen pembimbing. 
Salam cilukba!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala Diantaranya

Waw, 2019 being quite hectic years ya.. a lot of things happened, people come and go.  Dari terakhir aku nulis di blog itu banyak banget...