Begitu nyampe, kami langsung dikasih keperluan-keperluan kongres |
Ini menggambarkan para penambang belerang di kawah ijen |
Di hari kedua kami disibukkan sama jadwal kongres, di sini kami di harapkan dapat menumpahkan segala aspirasi mahasiswa pariwisata di seluruh Indonesia untuk ikut andil dalam memajukan Pariwisata Nasional. Pemaparan evaluasi kerja di periode jabatan sebelumnya juga di kritisi oleh delegasi daerah demi kemajuan organisasi ini. Yah dengan adat budaya yang berbeda tapi kami disini tujuannya sama.
Suasana sidang yang akhirnya berlanjut sampe jam 1 dini hari |
Hari ke tiga , paginya kami Seminar Nasional yang di isi sama Ketua Umum ASIDEWI (Asosiasi Desa Wisata Indonesia), Direktur The Jungle Bogor dan Duta Pariwisata 2016. Jadwal sore hari adalah PILMAPI (Pekan Ilmiah Mahasiswa Pariwisata) yaitu lomba cerdas cermat, promosi pariwisata melalui video. Yang tentu saja waktunya aku mengganti waktu tidur ku yang sempet ke sita selama 2 hari selama kongres hehehe.
Hari keempat yang ditunggu. Kemana city tour di Banyuwangi kali ini? Ke Desa Adat Suku Osing, Kemiren Banyuwangi. Desa Kemiren merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Mayoritas penduduk desa adalah orang osing. Orang osing adalah masyarakat Blambangan yang tersisa, keturunan kerajaan Hindu Blambangan, berbeda dengan masyarakat Jawa, Madura dan Bali, hal ini bisa dilihat dari adat dan budayanya.
Begitu rombongan mahasiswa pariwisata Indonesia nyampe gang depan, kami di sambut sama Barong kemiren, di arak sampai ke tempat kami berkumpul.
Barong Kemiren |
Sampai ditempat berkumpul, kami disuguhi makanan khas Banyuwangi dan kopi Kemiren, ahh istimewa sekali
Yang bentuknya bulet itu kue kucur, rasanya manis gula jawa gitu, yang di lilit kaya ketupat itu lepet, trus yang dibungkus daun itu lupa apa namanya, pokoknya isinya itu tape ketan dibungkus daun jati. Dan yang terfavorit adalah kucur soalnya manis kaya yang punya blog ini hehehe. Lanjoottt
Setelah di arak sama Barong Kemiren kami disambut sama Penari Gandrung.
Setelah amazed sama cewe-cewe cantik yang berlenggak-lenggok, kami ngobrol sama emak tum, penyanyi dan penari gandrung. Gaes, beliau ini sudah jadi penyanyi gandrung dari umur 15 tahun. Yah bisa di kira-kira lah sekarang umurnya berapa ya hehehe
tinggal nunggu nate ruess trus nyanyi just give me a reason |
Ternyata di jaman milenial aka jaman now masih ada lho yang nyamperin mbah ocip (tetua desa kemiren) buat minta aji-aji jaran goyang buat balikan sama mantanlah, buat si gebetan luluh lah, hiyuuutt jaman sekarang ternyata masih ada. Tapi kata mbah ocip aji aji Jaran Goyang udah ngga boleh dipake lagi, karena emang ga normal, semuanya di butakan oleh satu cowo. Pengen boker kepikiran doi, laper kepikiran doi, ketemu dosen pembimbing kepikiran doi. Gua mah ogah..
Lanjot lagi ke Tari Barong, apa itu Tari Barong? Barong artinya barengan, maksudnya barengan itu mari kita bareng-bareng menjaga budaya. Makanya para penari beramai-ramai mengalungkan selendangnya ke penonton buat nari bareng-bareng aka buat menjaga budaya ini bareng-bareng.
ketauan yang mana yang doyan goyang |
Terus diem-diem saya mikir, yaiyalah kalo rame-rame mikir berisik. Oke maaf jayus. Betapa kaya nya ragam adat dan budaya yang dimiliki Indonesia. Betapa banyaknya keunikan yang kita miliki, tapi kita tetep satu, ya Indonesia! Makanya suka sedih sama netizen-netizen yang ngga menghargai perbedaan padahal kan kita perbedaan yang satu. Secara tidak disadari, kita hidup di dalam perbedaan. Terima atau tidak terima perbedaan itu disekeliling kita, bukannya dengan perbedaan kita bisa saling melengkapi? Bukannya dengan perbedaan kamu bisa menutupi kekuranganku dan juga sebaliknya? ciyeh. Mulai detik ini saya cinta Desa Kemiren, saya cinta keberagaman adat dan budayanya. Mulai detik ini dan seterusnya saya akan lebih menghargai perbedaan, mulai detik ini dan seterusnya saya akan belajar terus menumbuhkan cinta sama negaraku, negara Indonesia. Jadi gaes, conclusionnya adalah traveling itu perlu, untuk menghargai perbedaan.
Muchos Love,
Sakinah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar